Keterampilan
Membuka Pelajaran
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Membuka pelajaran adalah kegiatan untuk mempersiapkan mental dan menimbulkan fokus perhatian siswa. Hal ini penting dilakukan oleh guru setiap memulai suatu pelajaran. Untuk itu keterampilan membuka pelajaran merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh guru. Agar siswa siap untuk belajar, guru dapat melakukan usaha-usaha dengan memberi acuan dan membuat kaitan antara materi pelajaran yang telah dikuasai siswa dengan bahan baru yang akan dipelajari. Siswa akan lebih siap belajar apabila mengetahui tujuan pembelajaran, mengetahui masalah-masalah pokok yang harus diperhatikan, mengetahui langkah-langkah belajar yang akan dilakukan, dan mengetahui batas-batas tugas yang harus dikerjakan untuk menguasai pelajaran tersebut. Di samping itu, guru dapat melakukan usaha untuk menimbulkan perhatian dan motivasi siswa dengan bersikap hangat, antusias, memvariasikan cara mengajar, menggunakan alat-alat bantu mengajar, memvariasikan pola interaksi di kelas, dan sebagainya.
Perlu difahami bahwa
kegiatan membuka pelajaran tidak mencakup urutan kegiatan rutin, seperti
menertibkan siswa, mengisi daftar hadir, menyampaikan pengumuman, menyuruh
menyiapkan alat-alat pelajaran dan buku-buku yang akan dipakai, dan sejenisnya
yang tidak berhubungan dengan penyampaian materi pelajaran. Untuk itu, kegiatan
membuka pelajaran memiliki kaitan langsung dengan penyampaian materi pelajaran.
Tujuan umum membuka
pelajaran adalah agar proses dan hasil belajar dapat tercapai secara efektif
dan efisien. Sedangkan tujuan khusus membuka pelajaran dirumuskan, sebagai
berikut:
1. Timbulnya perhatian dan motivasi
siswa.
2. Siswa mengetahui batas-batas tugas
yang dikerjakan.
3. Siswa memiliki gambaran yang jelas tentang
langkah-langkah dalam mempelajari bagian-bagian dari pelajaran yang akan
dipelajari.
4. Siswa memahami hubungan antara pengalaman yang
telah dikuasai dengan pelajaran baru yang belum ia kenal.
5. Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam
mempelajari pelajaran tersebut.
Keterampilan membuka
pelajaran diterapkan pada awal suatu jam pelajaran atau pada setiap penggal
kegiatan dalam inti pelajaran. Komponen-komponen keterampilan membuka
pelajaran, meliputi:
1. Menarik perhatian siswa
Berikut beberapa cara yang dapat digunakan untuk
menarik perhatian siswa, antara lain:
a.
Gaya mengajar guru
Guru dapat memvariasikan gaya mengajar agar dapat
menimbulkan perhatian siswa. Misalnya guru mengawali pelajaran dengan berbagai
macam cara yang beragam. Pada satu kesempatan guru membuka pelajaran dengan bercerita
di depan kelas. Di lain kesempatan guru berdiri di tengah-tengah kelas sambil
bertanya pada siswa tentang kegiatan di rumah yang mungkin ada hubungannya
dengan pelajaran yang akan dipelajari.
b. Penggunaan alat bantu mengajar
Penggunaan alat bantu mengajar seperti gambar,
skema, model, dan sejenisnya dapat menarik perhatian siswa. Hal ini juga dapat
menimbulkan motivasi dan memungkinkan terjadi kaitan antara hal-hal yang telah
diketahui dengan hal baru yang akan dipelajari. Misalnya dalam membuka
pembelajaran tentang bangun ruang, guru memperlihatkan model-model contoh bangun
ruang.
c. Variasi pola interaksi
Agar siswa dapat tertarik perhatiannya, guru
hendaknya mengadakan pola interaksi yang bervariasi dalam membuka pelajaran.
Pola variasi interaksi yang dimaksud, diantaranya guru memberikan kesempatan
pada siswa untuk bertanya, siswa berinteraksi dengan siswa lain dalam diskusi
kelompok kecil, guru memberikan intruksi sedangkan siswa melakukan kegiatan
sesuai intruksi, guru mengemukakan masalah yang menarik, siswa diberi
kesempatan untuk memberikan pendapat, dan masih banyak lagi.
2. Menimbulkan motivasi
Salah satu tujuan dari prosedur membuka pelajaran
adalah memilih secara tepat hal yang menjadi perhatian siswa. Hal-hal yang
menjadi perhatian siswa ini hendaknya dapat digunakan untuk menimbulkan
motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa lebih semangat dalam belajar. Berikut
beberapa cara yang dapat guru lakukan untuk menimbulkan motivasi siswa, antara
lain:
a.
Kehangatan dan keantusiasan
Guru hendaknya bersikap ramah, antusias, bersahabat,
dan hangat. Sikap itu dapat menimbulkan faktor-faktor dari dalam diri siswa
yang mendorong tingkah laku dan kesenangan dalam belajar. Dengan demikian,
motivasi belajar siswa akan timbul.
b. Menimbulkan rasa ingin tahu
Guru dapat membangkitkan motivasi siswa dengan cara
menimbulkan rasa ingin tahu siswa. Rasa keheranan siswa akan berkembang menjadi
rasa penasaran. Hal ini yang akan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar
dan mencari jawaban dari rasa keheranan yang siswa alami.
c. Mengemukakan ide yang bertentangan
Guru dapat melontarkan ide yang bertentangan dengan
mengajukan masalah atau kondisi dari kenyataan sehari-hari untuk menimbulkan
motivasi siswa. Misalnya guru mengajukan masalah sebagai berikut, “pada siang
hari apabila menjemur pakaian akan kering, namun pada malam hari tidak, mengapa
demikian?”
d. Memperhatikan minat siswa
Motivasi siswa akan timbul apabila guru menyesuaikan
topik-topik pelajaran yang diminati siswa. Untuk itu, guru harus kreatif dalam
mengemas suatu pembelajaran agar siswa minat dalam belajar. Penggunaan contoh
atau ilustrasi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa dapat menimbulkan
minat yang akhirnya dapat memotivasi siswa dalam belajar.
3. Memberi acuan
Memberi acuan dapat diartikan sebagai usaha
mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang
memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan
dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi pelajaran.
Usaha yang dapat dilakukan oleh guru, diantaranya:
a.
Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas
Agar siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas
tentang ruang lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari serta tugas-tugas
yang akan dikerjakan, guru hendaknya terlebih dahulu mengemukakan tujuan
pembelajaran dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
b. Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
Pada permulaan pelajaran, siswa akan terarah
usahanya dalam mempelajari materi pelajaran apabila guru dapat membirakan saran
tentang langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan. Dalam hal ini penggunaan
lembar kerja siswa dapat memperjelas gambaran langkah-langkah yang akan
dilakukan siswa dalam memperlajari materi pelajaran tersebut.
c. Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
Guru perlu mengingatkan masalah pokok yang akan
dibahas kepada siswa agar pembelajaran yang dilakukan tepat sasaran. Dalam
proses pembelajaran, siswa bebas bereksplorasi, namun guru harus terus
membimbing siswa agar fokus terhadap masalah pokok yang harus dibahas agar
tercepai tujuan pembelajaran yang dikehendaki.
d. Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan guru sebelum mulai menjelaskan
materi pelajaran akan mengarahkan siswa dalam mengantisipasi isi pelajaran yang
akan dipelajari. Pertanyaan ini juga akan memberi acuan pada siswa berkaitan
dengan ruang lingkup materi yang akan dipelajari.
4. Membuat kaitan
Apabila guru akan mengajarkan materi pelajaran yang
baru, guru perlu menghubungkan dengan hal-hal yang telah diketahui siswa.
Materi baru ini dapat dikaitkan dengan pengalaman siswa atau materi pelajaran
yang telah dipelajari oleh siswa. Hal tersebut yang disebut dengan bahan
pengait. Usaha guru dalam membuat kaitan, diantaranya:
a. Membuat kaitan antar aspek yang relevan dari
pelajaran yang telah siswa kuasai. Caranya, guru dapat mengajukan pertanyaan
atau merangkum isi materi pelajaran terdahulu secara singkat.
b. Guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan
baru dengan pengetahuan yang telah diketahui. Hal ini dilakukan jika bahan baru
itu erat kaitannya dengan pelajaran yang telah dikuasai.
c. Guru menjelaskan konsep atau pengertiannya
terlebih dahulu sebelum menyajikan bahan secara rinci. Hal ini dilakukan apabila
bahan materi pelajaran yang akan dipelajari sama sekali baru dan asing bagi
siswa.
Berdasarkan paparan
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan membuka pelajaran merupakan
salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh guru. Membuka pelajaran
merupakan prosedur awal dilaksanakan proses pembelajaran. Hal ini dapat menarik
perhatian dan memotivasi siswa dalam belajar. Dengan demikian, melalui
keterampilan membuka pelajaran, pembelajaran dapat terlaksana secara optimal
dan tujuan pembelajaran yang diharapkan akan tercapai secara efektif dan
efisien.
EmoticonEmoticon