Bunyi
Karya: Rizki Siddiq
Nugraha
Bunyi merupakan hasil dari getaran suatu benda yang merambat dalam bentuk
gelombang. Oleh karena itu, bunyi sering disebut sebagai gelombang bunyi. Bunyi
dihasilkan oleh benda-benda yang bergetar. Seperti yang kita ketahui bersama
bahwa bunyi suara kereta api yang sedang melintas, suara kicauan burung, dan
suara orang mendengkur sangat jelas berbeda. Bunyi sangat berkaitan erat dengan
kehidupan kita sehari-hari. Saat kita bersuara pun, itu akan menghasilkan
bunyi.
Sifat-sifat
bunyi ada tiga, yaitu sebagai berikut:
a. Termasuk
gelombang longitudinal (gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah
getarnya).
b. Perambatannya
membutuhkan medium.
c. Dapat
dipantulkan.
Setiap benda yang
bergetar pasti akan menghasilkan bunyi. Benda-benda itu dinamakan sumber bunyi.
Sumber bunyi adalah benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi. Contoh sumber
bunyi adalah garpu tala, alat-alat musik seperti gamelan, suling, dan trompet,
serta benda-benda lain seperti drum dan bedug yang dipukul.
Bunyi mempunyai jenis
yang berbeda-beda. Hal ini bergantung dari frekuensinya. Frekuensi adalah
banyaknya getaran yang terjadi setiap satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz
(Hz). Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Bunyi
Infrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat rendah, yaitu kurang
dari 20 Hz. Bunyi infrasonik ini dapat didengar oleh kelelawar, anjing, jangkrik,
dan kuda.
b. Bunyi
Audiosonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi di antara 20-20.000 Hz. Bunyi
audiosonik ini dapat didengar oleh manusia. Bunyi kereta api yang melintas akan
berbeda dengan bunyi burung yang berkicau. Garpu tala. Jangkrik
c. Bunyi
Ultrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi, yaitu lebih
dari 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik ini dapat didengar oleh lumba-lumba.
Ketika ada trompet
ditiup dan gitar dipetik, kita akan mendengar kedua bunyi tersebut secara
bersamaan. Bunyi trompet dan gitar tersebut merambat melalui medium udara. Udara
merupakan medium yang sering dilalui oleh gelombang bunyi. Cepat rambat bunyi
dipengaruhi oleh dua hal, yaitu jenis dan suhu medium. Pada umumnya, bunyi dapat
merambat melalui medium padat, cair, dan udara. Bunyi tidak merambat di ruang hampa
udara karena bunyi memerlukan medium untuk merambat. Benda padat dan cair
merupakan penghantar bunyi yang baik daripada udara. Hal ini disebabkan susunan
partikel zat padat dan cair lebih rapat daripada susunan partikel udara.
Selain jenis medium,
faktor yang mempengaruhi cepat rambat bunyi adalah suhu medium. Semakin besar
(meningkat) suhu medium, maka cepat rambat bunyi akan semakin besar. Hal ini
dikarenakan pada saat suhu medium meningkat, molekul-molekul medium akan bergerak
lebih cepat. Gerakan tersebut akan menimbulkan tumbukan antarpartikel medium yang
frekuensinya semakin besar. Dengan meningkatnya frekuensi tumbukan ini, energi akan
berpindah dalam waktu singkat, sehingga cepat rambat bunyi akan semakin cepat.
Bunyi merupakan suatu
gelombang sehingga bunyi mengalami pemantulan. Berikut ini adalah jenis-jenis
bunyi pantul.
a. Bunyi
yang Memperkuat Bunyi Asli
Bunyi ini terjadi apabila sumber bunyi
mempunyai jarak yang sangat dekat dengan dinding pemantulnya. Dengan demikian,
bunyi pantulnya akan terdengar jelas dan bersamaan dengan bunyi aslinya.
Contohnya adalah suara seseorang yang berada di dalam ruangan kecil akan
terdengar jelas.
b. Gaung
Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar
hampir bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi terpantul berulang-ulang.
Gaung terjadi jika bunyi dipantulkan pada permukaan yang keras. Contohnya
adalah pemantulan bunyi yang terjadi di dalam bioskop. Untuk menghindari
terjadinya gaung, maka dinding di dalam bioskop atau gedung konser dilapisi
oleh bahan-bahan yang lunak, seperti karpet, busa karet, dan gabus.
c. Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar
setelah bunyi asli. Gema terjadi karena jarak antara sumber bunyi dengan
dinding pemantulnya. Contohnya adalah bunyi pantul yang dihasilkan oleh dinding
antarbangunan dan dasar suatu ruangan.
Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi
yang lain
a. Nada
adalah bunyi yang mempunyai frekuensi yang teratur.
b. Desah
adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak teratur.
c. Dentum
adalah bunyi yang mempunyai amplitudo yang sangat besar dan terdengar mendadak.
d. Warna
bunyi atau timbre adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang sama, tetapi terdengarnya
berbeda.
Peristiwa resonansi
banyak terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Yang dimaksud dengan resonansi
adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar.
Frekuensi benda yang bergetar bernilai sama dengan frekuensi benda yang dipengaruhinya.
Berikut ini adalah contoh peristiwa resonansi yang menguntungkan dan merugikan.
a. Resonansi
yang menguntungkan, yaitu resonansi yang terjadi pada alat musik, seperti gitar,
gamelan, dan genderang.
b. Resonansi
yang merugikan, yaitu resonansi yang terjadi pada suara deru pesawat terbang
yang dapat membuat kaca pecah.
EmoticonEmoticon