Sifat-Sifat Cahaya
Karya: Rizki Siddiq
Nugraha
Cahaya adalah
pancaran gelombang elektromagnetik yang dapat dilihat oleh mata manusia.
Beberapa contoh sumber cahaya, meliputi matahari, lampu, dan api. Matahari
merupakan sumber cahaya utama bagi manusia. Cahaya matahari menyinari bumi pada
siang hari, sedangkan malam hari manusia memanfaatkan cahaya lampu atau cahaya
dari api.
Cahaya memiliki
sifat khusus yang disebut dengan sifat-sifat cahaya, sebagai berikut:
1.
Cahaya merambat lurus
Sumber cahaya adalah semua benda yang dapat memancarkan
cahaya sendiri. Contoh sumber cahaya antara lain: matahari, bintang, api, lampu
dan kilat. Salah satu sifat cahaya yaitu merambat lurus. Apabila kita
memperhatikan cahaya matahari, maka akan tampak bahwa berkas cahayanya merambat
dengan lurus. Cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan atau celah-celah
rumah yang gelap akan tampak seperti garis-garis putih yang lurus. Dengan
demikian, bila terhalang oleh tembok atau karton, berkas cahaya tidak dapat
terlihat. Berkas cahaya yang merambat lurus dapat kita amati pada cahaya lampu
mobil atau senter di malam hari, berkas cahaya yang berasal dari proyektor film
yang dipancarkan ke arah layar, dan lain-lain.
Gambar Cahaya Merambat Lurus
2. Cahaya menembus benda bening
Berdasarkan
dapat tidaknya meneruskan cahaya, benda dibedakan menjadi benda
tidak tembus cahaya dan benda tembus
cahaya. Benda tidak tembus cahaya tidak dapat meneruskan cahaya yang
mengenainya. Apabila dikenai cahaya, benda ini akan membentuk bayangan.
Contoh benda tidak tembus
cahaya yaitu kertas, karton, tripleks, kayu, dan tembok. Sementara itu, benda
tembus cahaya dapat meneruskan cahaya
yang mengenainya. Contoh benda tembus cahaya yaitu kaca.
Gambar Cahaya Menembus Benda Bening
3. Cahaya dapat
dipantulkan
Pemantulan
cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur (pemantulan
difus) dan pemantulan teratur.
Pemantulan baur terjadi apabila
cahaya mengenai permukaan yang kasar
atau tidak rata. Pada pemantulan ini, sinar pantul arahnya tidak
beraturan. Sementara itu,
pemantulan teratur terjadi jika cahaya mengenai permukaan yang rata, licin, dan mengilap. Permukaan
yang mempunyai sifat seperti
ini misalnya cermin. Pada pemantulan ini sinar pantul memiliki arah yang
teratur. Berikut merupakan gambar dari pemantulan baur dan
pemantulan teratur.
Gambar Pemantulan Baur dan
Pemantulan Teratur
Cermin merupakan salah satu benda yang memantulkan cahaya.
Berdasarkan bentuk permukaannya ada cermin datar dan cermin
lengkung.
Cermin lengkung ada dua macam, yaitu cermin cembung dan
cermin cekung.
a.
Cermin Datar
Cermin
datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan
tidak melengkung. Sifat bayangan
pada cermin datar yaitu: 1) Ukuran (besar dan
tinggi) bayangan sama dengan ukuran benda. 2) Jarak bayangan ke
cermin sama dengan jarak benda ke cermin. 3) Kenampakan bayangan
berlawanan dengan benda. 4) Bayangan tegak seperti bendanya. 5) Bayangan bersifat
semu atau maya. Artinya, bayangan dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak
dapat ditangkap oleh layar.
Gambar Cermin Datar
b. Cermin Cembung
Cermin
cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke arah
luar. Cermin cembung
biasa digunakan untuk spion pada kendaraan bermotor. Bayangan pada
cermin cembung bersifat maya, tegak,
dan lebih kecil (diperkecil) daripada benda yang sesungguhnya.
Gambar Cermin Cembung
c. Cermin Cekung
Cermin
cekung yaitu cermin yang
bidang pantulnya melengkung ke
arah dalam. Cermin cekung biasanya
digunakan sebagai reflektor
pada lampu mobil dan lampu
senter. Sifat bayangan benda yang
dibentuk oleh cermin cekung sangat
bergantung pada letak benda
terhadap cermin. 1)
Jika benda dekat dengan cermin cekung, bayangan benda bersifat tegak, lebih besar, dan semu (maya). 2) Jika benda jauh dari
cermin cekung, bayangan
benda bersifat nyata (sejati) dan terbalik.
Gambar Cermin Cekung
4. Cahaya dapat dibiaskan
Apabila
cahaya merambat melalui dua zat yang kerapatannya berbeda, cahaya tersebut akan dibelokkan.
Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda
disebut pembiasan. Apabila cahaya merambat
dari zat yang kurang rapat ke zat
yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya
merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat
dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan
menjauhi garis normal. Misalnya
cahaya merambat dari air ke udara.
Contoh lainnya yaitu dasar kolam terlihat
lebih dangkal daripada kedalaman
sebenarnya. Gejala pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang
dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air. Pensil tersebut akan
tampak patah.
Gambar Pembiasan Cahaya
5. Cahaya dapat
diuraikan
Pelangi
terjadi karena peristiwa penguraian cahaya (dispersi). Dispersi merupakan penguraian cahaya putih
menjadi berbagai cahaya berwarna. Cahaya matahari yang kita lihat berwarna
putih. Namun, sebenarnya cahaya matahari tersusun atas banyak cahaya berwarna. Cahaya
matahari diuraikan oleh titik-titik air di awan sehingga terbentuk warna-warna pelangi.
Gambar Penguraian Cahaya
EmoticonEmoticon