Penulisan Kutipan Standar American
Psychological Association (APA)
Karya: Rizki Siddiq
Nugraha
Salah satu
bagian penting dalam sebuah proses penelitian adalah studi literatur (membaca
dari sejumlah sumber) sesuai dengan topik yang diteliti untuk menghasilkan
ide/analisis baru yang direpresentasikan dalam sebuah hasil penelitian. Ide
atau hasil penelitian orang lain harus dituliskan sebagai kutipan. Informasi
lengkap tentang sumber kutipan dituliskan dalam daftar yang disebut daftar
pustaka atau daftar referensi. Format penulisan kutipan harus sama dengan
format yang dipakai pada penulisan daftar pustaka. Sebagai contoh, jika
penulisan kutipan menggunakan format American
Psycological Association (APA), penulisan daftar pustaka pun harus
menggunakan format APA. Adapun format APA ini banyak direkomendasikan oleh
sejumlah Perguruan Tinggi di Indonesia.
Kutipan terdiri
atas dua jenis, yakni:
1. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah ide/konsep orang lain yang dikutip dengan
menggunakan kata-kata penulis/peneliti sendiri.
2. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah ide/konsep orang lain yang disalin sesuai dengan
aslinya.
Penulisan
kutipan dengan format APA, dijabarkan sebagai berikut:
1. Penulisan kutipan tidak langsung
Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks
dengan mencamtumkan nama pengarang dan tahun penerbitan, tanpa menuliskan
halaman karya yang dikutip. Terdapat dua cara penulisan, yakni:
a. Nama
penulis disebutkan dalam kalimat, contohnya:
Rizki (2017)
mengelompokkan sejumlah parameter ...
Pada tahun
2017, Rizki mengelompokkan sejumlah paramater ...
b. Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat, contohnya:
Pada studi lain
tentang pembelajaran terpadu (Rizki, 2017), ...
2. Penulisan kutipan langsung
Penulisan kutipan langsung pada format APA, ditulis dengan menyebutkan
nama penulis, tahun terbit, dan halaman kalimat/teks yang dikutip. Kutipan
langsung dibedakan atas dua jenis, yakni:
a. Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang dikutip kurang atau sama
dengan 40 kata. Kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks dengan memberi
tanda petik di awal dan di akhir kutipan. Terdapat dua cara penulisan, yakni:
1) Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat, contohnya:
Pada
pembelajaran tematik, “siswa belajar lebih bermakna menggunakan tema,” (Rizki,
2017, hlm. 17), tetapi guru harus kreatif untuk mengemas pembelajaran tersebut.
2) Nama penulis disebutkan dalam kalimat, contohnya:
Berdasar pada
pendapat Rizki (2017, hlm. 17) “siswa belajar lebih bermakna menggunakan tema”.
b. Kutipan langsung panjang
Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata.
Kutipan langsung panjang ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5
spasi dari margin kiri, dan dalam
jarak spasi 1. Terdapat dua cara penulisan, yakni:
1) Nama penulis
tidak disebutkan dalam kalimat, contohnya:
Agar peserta didik
mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus
budi pekerti, serta meningkatkan kemampuan pengetahuan dan kemampuan berbahasa,
menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indonesia (Rizki, 2017, hlm. 8).
2) Nama penulis disebutkan dalam kalimat, contohnya:
Rizki (2017, hlm. 8) mengemukakan bahwa
agar peserta didik mampu
menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus
budi pekerti, serta meningkatkan kemampuan pengetahuan dan kemampuan berbahasa,
menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan
intelektual manusia Indoensia.
Adapun contoh
penulisan kutipan dalam sejumlah bentuk lainnya, sebagai berikut:
1. Karya dengan dua sampai enam penulis
Pada karya dengan dua sampai enam penulis, nama keluarga/nama belakang
penulis disebutkan semua. Contohnya:
Nugraha,
Indriani, dan Siti (2017, hlm. 11) mengemukakan bahwa “belajar akan lebih
efektif apabila menyenangkan”. Sejalan dengan itu, “pembelajaran tematik
merupakan salah satu alternatif pilihan belajar menyenangkan” (Rizki, Putri,
dan Siddiq, 2017, hlm. 201).
2. Karya dengan lebih dari enam
penulis
Jika karya yang dikutip ditulis lebih dari enam penulis, yang ditulis
hanya nama keluarga/nama belakang penulis pertama dengan memberi inisial dkk.
Contohnya:
Nugraha, dkk.
(2017, hlm. 11) mengemukakan bahwa “belajar akan lebih efektif apabila
menyenangkan”.
3. Lebih dari satu karya dengan
penulis yang sama
Pada pengutipan ini, semua tahun penerbitan publikasi harus disebutkan
semua. Contohnya:
Rizki (2016)
dalam penelitiannya mengungkapkan bullying
berpengaruh terhadap sosial siswa. Lebih lanjut, Rizki (2017) mengungkapkan
bahwa bullying menjadi salah satu
kasus yang paling banyak ditemukan di sekolah.
4. Mengutip dari sejumlah karya
dari penulis yang berbeda dan tahun penerbitan dalam satu kalimat (kutipan
diambil dari sumber yang berbeda)
Studi tentang bullying beresiko terhadap keberhasilan
prestasi belajar siswa dikemukakan oleh Rizki (2016a, 2016b), Nugraha (2017),
dan Siddiq (2016). Perihal bullying juga
telah dipelajari dengan sejumlah perspektif, mulai dari sosial, psikologi,
kebudayaan, dan sebagainya (Indriani, 2017; Siti, 2017a, 2017b; dan Putri,
2017).
5. Karya dengan nama belakang
penulis sama
Jika mengutip dari karya dengan nama belakang penulis yang sama dengan
kutipan sebelumnya, nama depan penulis perlu dicantumkan pada kutipan
berikutnya. Contohnya:
Putri Indriani
(2017) dan Siti Indriani (2016) keduanya mencapai kesimpulan sama mengenai gaya
belajar anak.
6. Mengutip rumus, hasil
penelitian/exact quotation
Apabila mengutip rumus atau hasil penelitian harus mencantumkan nomor
halaman pada kutipan. Contohnya:
Pada studi
tentang bullying di Sekolah Dasar,
Nugraha (2017, hlm. 8) mendapatkan kesimpulan “55% disebabkan karena
ikut-ikutan, 25% disebabkan karena ingin terlihat keren, 13% disebabkan karena
merasa lebih dari yang lain, dan 7% lainnya disebabkan alasan lain-lain”.
7. Mengutip dari kutipan
Jika mengutip dari sumber yang mengutip sumber lain, nama penulis asli
dicantumkan pada kalimat dan nama penulis yang mengutip dicantumkan pada akhir
kalimat kutipan. Contohnya:
Sesuai
pendapat Rizki (2015) “belajar lebih efektif apabila menyenangkan” (Indriani,
2016, hlm. 9).
8. Tidak ada nama penulis
Jika tidak ada nama penulis, tuliskan satu atau dua kata pertama dari
judul buku/halaman website yang
dikutip. Jika mengutip dari buku atau website,
judul ditulis dalam cetak miring. Jika mengutip dari artikel
jurnal/majalah/surat kabar, judul ditulis dalam huruf tegak dengan memberi
tanda petik di awal dan akhir judul. Contohnya:
Pembelajaran
tematik merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan tema (Pembelajaran Tematik, 2009). Tema
berfungsi sebagai pengikat bagi sejumlah materi (“Tematik Terpadu,” 2010).
9. Artikel tanpa nama penulis
dan tahun penerbitan
Jika tidak ada nama penulis sudah dijelaskan pada poin delapan, sedangkan
jika tidak ada tahun penerbitan ditulis dengan inisial “t.t.”, atau tanpa
tahun. Contohnya:
Pembelajaran
tematik efektif diterapkan di jenjang sekolah dasar (Tematik Integratif, t.t.)
10. Lembaga sebagai penulis
Jika penulis merupakan suatu lembaga, pencamtuman nama penulis diganti
dengan nama lembaga tersebut, serta ditulis lengkap. Contohnya:
Pusat
Perpustakaan Kota Tasikmalaya (2017) mengemukakan standar pengelolaan
perpustakaan di wilayah kota Tasikmalaya.
11. Komunikasi melalui angket,
wawancara, atau e-mail
Jika mengutip dari hasil angket, wawancara, atau e-mail harus ditegaskan angket dari mana, wawancara dengan siapa,
atau e-mail dari siapa. Contohnya:
... dapat
disimpulkan bahwa jurusan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar kurang diminati
oleh siswa laki-laki (wawancara dengan Siti Putri Indirani, 9 September 2009).
12. Mengutip dari website
Pada dasarnya mengutip dari website
atau sumber elektronik sama dengan mengutip dari sumber tercetak. Jika
mengutip dari website atau media
elektronik yang perlu dicantumkan adalah nama penulis, tahun penerbitan, nomor
halaman (untuk kutipan langsung), atau jika tidak ada nomor halaman, sebutkan
nomor bab (chapter), nomor gambar
atau tabel atau paragraf. Alamat website (URL)
dan informasi lain hanya dituliskan pada daftar pustaka.
Referensi
American
Psychological Association. (2001). Publication
manual of American Psychological Association (5th ed.). Washington, D.C.:
Author.
American
Psychological Association. (2007). APA
style guide to electronic references. Washington, D.C.: Author.
EmoticonEmoticon