Bintang
Karya: Rizki Siddiq
Nugraha
Bintang adalah
bola gas raksasa yang sangat panas. Terdapat kira-kira 6.000 bintang di langit
yang dapat kita lihat dengan mata telanjang. Semua bintang yang dapat kita
lihat berada di Galaksi Bima Sakti. 6.000 bintang ini hanyalah sebagian kecil
dari bermilyar-milyar bintang yang tersebar di alam semesta. Sejumlah ilmuwan
mengatakan bahwa di alam semesta terdapat lebih dari 200 milyar milyar bintang.
Bintang-bintang
bersinar dan berkelip-kelip. Bintang-bintang tersebut bersinar karena wujud
bintang yang berupa bola api. Bintang memiliki cahayanya sendiri. Suhu bintang
sangatlah tinggi. Sepotong baja akan meleleh jika diletakkan di permukaan
bintang, bahkan menguap menjadi gas.
Bintang-bintang
memiliki suhu yang berbeda-beda. Perbedaan suhu yang dimiliki bintang
menyebabkan bintang memiliki terang cahaya yang berbeda-beda. Bintang yang
berwarna biru memiliki cahaya paling kuat dan paling cemerlang. Suhu bintang biru dapat mencapai 28.000oC
bahkan lebih. Kelompok bintang berwarna kuning memiliki suhu sekitar 6.000oC.
Matahari dalam tata surya kita tergolong ke dalam bintang yang berwarna kuning.
Bintang berwarna merah merupakan bintang yang memiliki suhu paling rendah,
yakni sekitar 1.650 oC atau kurang. Selain itu, terang cahaya
bintang yang kita lihat dipengaruhi jarak bintang ke Bumi, ukuran, dan
luminositas bintang. Semakin jauh jarak bintang ke Bumi, maka semakin redup. Semakin
besar ukuran bintang, maka cahaya bintang semakin terang. Semakin besar
luminositas, maka semakin terang cahaya bintang. Luminositas adalah kecerahan
sebuah bintang yang ditentukan dengan menggunakan banyak energi yang dipacarkan
oleh bintang setiap satu satuan waktu.
Bintang yang
paling dekat dengan Bumi adalah Matahari. Bintang yang paling dekat dengan Bumi
setelah Matahari adalah Proxima Centauri. Bintang ini terletak 4,3 tahun cahaya
dari Bumi atau sama dengan 41.834.000.000.000 km. Karena jarak Proxima Centauri
4,3 tahun cahaya dari Bumi, jadi cahaya yang dipancarkan Proxima Centauri harus
menempuh perjalanan selama 4,3 tahun baru sampai ke Bumi. Proxima Centauri
dapat dilihat dari belahan Bumi bagian selatan. Namun, kita harus menggunakan
bantuan teleskop karena Proxima Centauri terlalu redup untuk dilihat dengan
mata telanjang.
Proxima Centauri
Terdapat juga
bintang Sirius yang berjarak 8 tahun cahaya. Sirius terletak di konsentrasi
Canis Major. Sirius dapat dilihat hampir di seluruh tempat di muka Bumi kecuali
yang tinggal di atas lintang 73,284 derajat lintang utara. Saat terbaik melihat
Sirius adalah sekitar tanggal 1 Januari. Saat tersebut Sirius mencapai meridian
pada tengah malam.
Sirius
Meskipun
bintang-bintang yang kita lihat sangat kecil, tetapi sebenarnya ukuran bintang
banyak yang lebih besar dari Matahari. Matahari lebih dekat dari Bumi, sehingga
Matahari terlihat besar. Matahari sendiri memiliki diameter hampir 1,4 juta km.
Sejumlah bintang ada yang lebih kecil dan ada yang lebih besar dari Matahari.
Bintang raksasa merah (red giant) dan
bintang raksasa super (super giant)
memiliki ukuran diameter bahkan sampai 400 juta km.
Suatu bintang
lahir dari awan debu yang dingin dan gas yang sebagian besar berupa Hidrogen.
Awan dan gas ini berada di antara bintang yang sudah ada di alam galaksi. Pada
suatu ketika, gravitasi awan tersebut terganggu. Gangguan dapat berasal dari
bintang yang jaraknya sangat dekat atau dari gelombang kejut yang berasal dari
bintang yang meledak. Gangguan itu menyebabkan gumpalan di dalam awan
terbentuk. Gumpalan tersebut semakin memampat dan menarik gas di sekitarnya
akibat gravitasi dari gumpalan itu sendiri. Gumpalan yang memampat semakin
mampat dan memanas. Gumpalan panas kemudian mulai berputar dan bentuknya
berubah menjadi piringan. Piringan panas ini berputar semakin cepat, menarik
lebih banyak gas dan debu ruang angkasa, dan semakin memanas. Setelah satu juta
tahun atau lebih, terbentuklah inti panas yang padat di pusat piringan yang
disebut dengan bintang proto.
Bersamaan
dengan pertambahan gas dan debu yang ditarik ke dalam piringan, energi bintang
proto akan semakin besar dan semakin panas. Bahan-bahan penyusun bintang akan
terus runtuh ke dalam karena gaya gravitasi melebihi tekanan keluar yang
dihasilkan fusi nuklir. Dengan demikian, suhu bintang proto semakin meningkat.
Jika massa bintang sama atau lebih dari sepersepuluh massa Matahari dan suhunya
cukup untuk mempertahankan reaksi fusi, bintang baru akan lahir. Saat bintang
baru lahir, reaksi fusi atom Hidogren mampu menghasilkan tekanan keluar dan
mengimbangi gaya gravitasi.
Bintang akan
mati setelah milyaran tahun menyala. Cara bintang mati bergantung pada
jenisnya. Bintang berukuran sedang seperti Matahari, saat inti bahan bakar
Hidrogen di inti bintang habis, bintang akan berkonsentrasi karena gravitasinya.
Saat berkonsentrasi, suhu bintang akan naik. Panas dari inti akan membuat
lapisan di antaranya mengembang. Saat lapisan bagian luar Matahari mengembang,
jari-jarinya akan membesar dan menjadi bintang raksasa merah. Jari-jari raksasa
merah dapat melebihi jari-jari orbit Bumi mengelilingi Matahari. Setelah itu,
inti bintang akan cukup panas untuk mengubah Helium menjadi Karbon. Saat bahan
bakar Helium habis, inti bintang akan mengembang dan menjadi dingin. Lapisan
bagian atas akan melemparkan bahan-bahan penyusun bintang. Bahan-bahan tersebut
kemudian mengelompok di sekitar bintang yang sekarat untuk membentu nebula.
Nebula adalah awan dan gas yang ada di ruang angkasa. Akhirnya inti bintang
akan menjadi dingin.
Bintang yang
ukurannya lebih besar dari Matahari, saat bahan bakar Hidrogen habis,
dimulailah reaksi penggabugan Helium menjadi Karbon. Namun, setelah Helium
habis, massa bintang masih cukup untuk mengubah Karbon menjadi unsur yang lebih
berat, seperti Oksigen, Neon, Silikon, Magnesium, Sulfur, dan besi. Inti
bintang tidak mampu untuk membakar lagi saat menjadi besi. Bintang lalu runtuh
karena gaya gravitasinya sendiri dan inti besi memanas. Inti bintang
dimampatkan sehingga proton dan elektron bergabung menjadi neutron. Ukuran inti
bintang menjadi sama dengan Bumi. Kurang dari satu detik, inti besi menyusut
sehingga garis tengahnya menjadi sekitar 20 km. Lapisan bagian luar bintang
jatuh menuju inti neutron. Suhu bintang menjadi milyaran derajat celcius dan
meledak. Bintang yang meledak disebut supernova. Saat meledak, bintang
melepaskan energi yang sangat besar ke angkasa luar. Inti yang tertinggal
membentuk bintang neutron dan lubang hitam, tergantung massa dari bintang.
EmoticonEmoticon