Data dan Jenis-jenis Data Penelitian
Karya: Rizki Siddiq
Nugraha
“Data adalah
keterangan mengenai sesuatu, keterangan yang mungkin berbentuk angka-angka
(bilangan) dan mungkin juga tidak” (Pasaribu, 1975, hlm. 25). Menurut Gaspersz
(1991, hlm. 20-22) “data adalah keterangan yang dapat memberikan gambaran
tentang suatu keadaan atau masalah”. Somantri dan Muhidin (2006, hlm. 29)
mengemukakan “data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran
tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berbentuk angka maupun yang
berbentuk kategori”. Subana dan Sudrajat (2009, hlm. 19) mengemukakan bahwa
data adalah “sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu
keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka (golongan) maupun yang
berbentuk kategori, seperti: baik, buruk, tinggi, rendah, dan sebagainya.
Berdasar
sejumlah pendapat tersebut ditarik garis besar bahwa, data adalah suatu
keterangan atau informasi berbentuk kualitatif dan atau berbentuk kuantitas
yang merupakan hasil observasi, perhitungan, dan pengukuran dari suatu variabel
yang menggambarkan suatu masalah.
Terdapat
sejumlah jenis data yang biasa digunakan dalam penelitian pendidikan. Berikut
penjabarannya:
1. Jenis data berdasarkan sifatnya
a. Data
kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang tidak berbentuk angka (bilangan).
Misalnya, data mutu pendidikan, data kualitas pembelajaran, data kualitas guru,
dan sebagainya.
b. Data kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka. Misalnya, data hasil
tes siswa, data jumlah guru, data jumlah siswa, dan sebagainya. Berdasarkan
nilainya, data kuantitatif dibagi lagi menjadi:
1) Data diskrit
Data diskrit bersifat terkotak-kotak yaitu tidak dikonsepsikan adanya
nilai-nilai di antara data (bilangan) yang satu dengan data (bilangan) lain
yang terdekat (tidak ada angka desimal). Misalnya, jumlah guru 30 orang, jumlah
siswa 250 orang, dan sebagainya.
2) Data kontinu
Berbeda dengan data diskrit, di antara dua data kontinu dikonsepsikan
adanya sejumlah nilai dengan jumlah yang tidak terhingga (terdapat angka
desimal). Misalnya, tinggi badan 160 cm, nilai tes siswa 90, dan sebagainya.
2. Jenis data berdasarkan
memperolehnya
a. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
peneliti. Misalnya, data hasil observasi pembelajaran, data respon guru, dan
sebagainya.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dalam bentuk yang
sudah jadi dari pihak lain. Misalnya, data hasil tes ujian sekolah, data video,
data dokumen siswa, dan sebagainya.
3. Jenis data berdasarkan
sumbernya
a. Data internal
Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan dalam suatu
organisasi/sekolah. Misalnya, data jumlah siswa, jumlah guru, besar gaji guru,
data kurikulum, silabus, jadwal, dan sebagainya.
b. Data eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan keadaan di luar
organisasi/sekolah. Misalnya, data faktor yang mempengaruhi hasil belajar, data
masalah belajar, data kepuasaan masyarakat terhadap sekolah, dan sebagainya.
4. Jenis data berdasarkan
penyusunan atau skalanya
a. Data nominal
Data nominal adalah data statistik yang memuat angka, tidak memiliki
arti apa-apa. Angka yang terdapat dalam data ini hanya merupakan tanda/simbol
dari obyek yang akan dianalisis. Contohnya data yang berkaitan dengan jenis
kelamin: laki-laki atau perempuan. Agar data tersebut dapat dianalisis dengan
menggunakan statistik, data tersebut diubah menjadi angka, misalnya simbol
laki-laki adalah angka 1 dan perempuan adalah angka 2.
b. Data ordinal
Data ordinal adalah data statistik yang mempunyai daya berjenjang,
tetapi perbedaan antara angka yang satu dan angka yang lain tidak konstan atau
tidak memiliki interval yang tetap. Misalnya hasil tes matematika dalam suatu
kelas, yakni: Joni ranking ke-1; Viona ranking ke-2; dan Lena ranking ke-3.
Angka satu tersebut mempunyai nilai lebih tinggi daripada angka dua maupun
tiga, tetapi data tersebut tidak bisa menunjukkan perbedaan kemampuan antara
Joni, Viona, dan Lena secara pasti. Ranking satu tidak berarti mempunyai
kemampuan dua kali lipat dari ranking dua maupun mempunyai kemampuan tiga kali
lipat dari ranking tiga. Perbedaan kemampuan antara ranking kesatu dengan
ranking kedua mungkin tidak sama dengan perbedaan kemampuan antar ranking kedua
dengan ranking ketiga.
c. Data interval
Data interval adalah data yang jarak antara yang satu dan lainnya sama
dan telah ditetapkan sebelumnya. Data interval tidak memiliki titik nol dan
titik maksimum yang sebenarnya. Nilai nol dan titik maksimum tidak bersifat
mutlak pada data ini. Misalnya, suatu tes inteligensi menghasilkan nilai yang
berkisar antara 0-200, nilai nol bukan menunjukkan seseorang mempunyai
kecerdasan yang minimal, nilai nol hanya menunjukkan tempat paling rendah dari
prestasi pada tes tersebut dan nilai 200 menunjukkan tingkat tertinggi.
D. Data rasio
Data rasio adalah jenis data yang memiliki tingkatan tertinggi. Data ini
selain memiliki interval yang sama, juga memiliki nilai nol mutlak. Misalnya
hasil pengukuran panjang, lebar, tinggi, dan berat. Pada data rasio nilai nol
benar-benar tidak memiliki nilai. Jadi, nol meter artinya tidak memiliki
panjang/lebar/tinggi dan nol gram artinya tidak memiliki berat.
Referensi
Gaspersz,
V. (1991). Metode Perancangan Percobaan.
Bandung: Armico.
Pasribu,
A. (1975). Pengantar Statistika.
Jakarta: Ghalia.
Somantri,
A., & Muhidin, S. A. (2006). Aplikasi
Statistika dalam Penelitian. Bandung: Penerbit Pustaka Setia.
Subana,
& Sudrajat (2009). Dasar-dasar
Penelitian Ilmiah. Bandung: CV Pustaka Setia.
EmoticonEmoticon