Model Pembelajaran Flipped
Classroom
Karya: Rizki Siddiq
Nugraha
Poin penting
dari flipped classroom merupakan
bukan cara yang baru atau pergeseran pembelajaran tradisional, atau pemanfaatan
teknologi. Model pembelajaran flipped
classroom menggabungkan pedagogi dan pembelajaran teknologi dengan cara
memberikan peluang yang besar bagi siswa untuk belajar dari berbagai aplikasi
dan diskusi.
Model
pembelajaran flipped classroom menyajikan
metode belajar terkini dengan memberikan materi secara online di luar kelas dan mengerjakan tugas di dalam kelas. Siswa
diberi materi berupa video maupun presentasi secara online yang dapat diakses dari mana pun. Video online dijadikan media belajar utama dari model pembelajaran flipped classroom dengan memposting video ke portal online yang digunakan sebagai media oleh
pengajar. Model pembelajaran flipped
classroom merupakan model belajar active
learning yang mengkombinasikan keterlibatan siswa, menggabungkan berbagai
metode belajar, dan penyebaran sumber belajar secara prodcast
(video, suara, gambar, maupun dokumen
berupa pdf, doc, dan sebagainya).
Flipped classroom memiliki banyak
variasi dalam menggabungkan metode belajar, misalnya siswa mempelajari materi
ataupun melihat video berdurasi 10-15 menit yang dibuat pengajar, lalu
mengerjakan tes di portal web. Dari
hasil tes tersebut, pengajar mempelajari poin mana yang perlu dijelaskan di
dalam kelas. Kemudian, pengajar memimpin diskusi di dalam kelas serta
mendampingi siswa selama belajar di kelas.
Di dalam
pendekatan belajar yang bersifat teacher
centered siswa berusaha menangkap apa yang dijelaskan oleh pengajar saat
itu juga. Siswa tidak dapat menghentikan apa yang diucapkan guru untuk
direnungkan/diingat, dan terkadang siswa kehilangan poin penting dari
penjelasan pengajar. Berbeda dengan model flipped
classroom, penggunaan video dalam belajar memungkinkan siswa untuk
mengontrol jalannya video.
Pemanfaatan
teknologi adalah fitur penting dari flipped
classroom karena teknologi dapat digunakan untuk (1) menangkap konten utama
bagi siswa untuk diakses kapan pun dan mana pun serta untuk memenuhi langkah
mereka belajar, (2) bahan belajar hadir dalam berbagai format sesuai dengan
gaya belajar yang berbeda, (3)
memberikan kesempatan bagi wacana dan interaksi di dalam dan di luar kelas, (4)
menyampaikan informasi tepat waktu, update,
dan pengingat bagi siswa, serta (5) memberikan umpan balik segera.
Secara
sistematis, proses yang terjadi pada flipped
classroom dijabarkan oleh Jonathan dan Sam (2012, hlm. 28) sebagai berikut:
No.
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1.
|
Sebelum
kelas dimulai
|
Siswa
mempelajari materi pelajaran, baik dalam bentuk video maupun berbagai materi
yang telah diberikan dan mengumpulkan beberapa pertanyaan yang ditemukan.
|
Guru
menyiapkan materi pembelajaran dan diunggah ke website yang telah disiapkan.
|
||
2.
|
Awal
kelas
|
Siswa telah
menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tertentu setelah mempelajari materi yang
diberikan.
|
Guru
menyiapkan segala pertanyaan yang mungkin diajukan oleh siswa dan
mempersiapkan ruang diskusi untuk menyelesaikan pertanyaan yang mungkin
muncul.
|
||
3.
|
Saat
kelas berlangsung
|
Siswa
berdiskusi di kelas bersama teman dan guru
serta berlatih untuk meningkatkan kemampuan mereka sesuai dengan
kemampuan yang diharapkan.
|
Guru
membimbing siswa selama proses pembelajaran dengan memberikan klarifikasi
materi pembelajaran dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari siswa.
|
||
4.
|
Setelah
kelas
|
Siswa
melanjutkan menerapkan keterampilan pengetahuan mereka setelah klarifikasi
dan umpan balik dari guru.
|
Guru memposting materi pelajaran tambahan di web yang sudah disiapkan untuk
meningkatkan pengetahuan siswa.
|
||
5.
|
Di
luar jam pelajaran
|
Siswa
didorong untuk selalu mencari tahu hal-hal apa saja yang belum mereka pahami.
|
Guru selalu
membimbing siswa untuk pendalaman pemahaman siswa.
|
Pada dasarnya flipped classroom memanfaatkan
perkembangan dunia teknologi informasi untuk pendidikan. Dengan pola ini, maka
akan terciptalah suatu lingkungan belajar aktif yang melibatkan teknologi
informasi. Sehingga teknologi informasi menjadi hal utama dan syarat mutlak
penggunaan flipped classroom.
Adapun
kelebihan penggunaan model pembelajaran flipped
classroom, antara lain:
1. Membantu siswa meningkatkan kemampuannya.
2. Memungkinkan siswa mempause dan
merewind guru.
3. Memungkinkan guru untuk mengetahui kelebihan siswa.
4. Memungkinkan semua variasi yang ada di dalam kelas.
5. Meningkatkan interaksi antar sesama siswa.
Sedangkan kelemahan penggunaan
model pembelajaran flipped classroom,
di antaranya:
1. Memerlukan fasilitas dan sarana prasarana yang memadai, seperti
internet, gadget, dan portal online.
2. Memerlukan persiapan yang matang dalam menyusun materi.
3. Memerlukan keterampilan ekstra bagi guru dalam menyusun pembelajaran
dalam bentuk portal online, seperti website.
Referensi
Jonathan,
B., & Sam, A. (2012). Flip Your
Classroom: Reach Every Student in Every Class Every Day. United States:
ASCD.
EmoticonEmoticon